Question of the Day 1st “forgive but not forget”

ehehee…menulis dengan kuku berfrench manikur emang rasanya beda banget
berasa kiyut gituh…

pertanyaan hari ini,

mengapa manusia ingin melupakan atau tidak memikirkan tapi justru malah menjadi pikiran?

Menjadi hal yang sangat lumrah ketika seseorang ingin melupakan suatu
kejadian buruk, seseorang yang jahat, patah hati, orang yang dibenci,
dsb mereka cenderung mencoba untuk tidak memikirkannya dan mengalihkan
perhatian pada hal lain yang dianggap lebih menyenangkan. Namun satu hal
yang pasti adalah sesuatu yang buruk yang ingin dilupakan tidak akan
selalu dapat untuk kita enyahkan dari pikiran, ketika ada satu hal yang
berkaitan dengan hal buruk tersebut otomatis otak kita akan
memikirkannya, entah itu berpikir “kenapa?” atau “apa yg akakn terjadi
selanjutnya” atau bahkan “bagaimana seharusnya”. otak kita memang sudah
tersetting untuk tidak bisa menghapus sebuah memori yang sudah tercatat
didalamnya, yang ada hanya tidak ingat, lupa atau hilang ingatan (atau
hilangnya kemampuan untuk membaca kembali memori yang sudah tercatat),
jadi merupakan hal yang wajar bila ketika kita semakin ingin melupakan
suatu hal yang mana sangat menyakitkan atau dalam yang terjadi adalah
kita akan semakin memikirkannya, semakin ingat akan hal itu. Satu jalan
keluar yang sudah pasti diketahui banyak orang adalah bahwa waktu akan
menyembuhkan atau menghilangkan semua itu, karena kita tahu ada banyak
hal yang terjadi seiring dengan waktu yang kita miliki, dan hal2 lain
yang terjadi atau memori2 lain yang mengisi otak kita akan membuat
memori buruk yang ada akan berada pada urutan akhir yang mana sudah
tidak aktif dipanggil kembali, sehingga pada akhirnya akan kita lupakan.
tetapi sebelum masa pengisian otak dengan memori lain itu terpenuhi mau
tidak mau hal yg ingin dilupakan akan tetap secara periodik akan muncul
ke permukaan untuk kembali memuramkan hari, menjenuhkan pikiran,
menyesakkan dada, melelehkan air mata, dan mungkin menghancurkan impian.

satu solusi praktis yang cukup menenangkan saya adalah dengan meyakinkan
diri bahwa kita berada dalam posisi benar, apa yang telah kita lakukan
atau terjadi pada kita bukanlah suatu kesalahan, melainkan suatu hal
yang memang hal yang terbaik untuk terjadi karena tanpa hal buruk itu
kita tidak akan dapat membedakan mana kejadian baik, baik sekali, buruk
atau buruk sekali. hal tersebut membuat kita bersyukur akan keadaan yang
lebih baik yang (mungkin) kita alami sekarang dan bersyukur atas
kekayaan rasa (pengalaman merasakan ) yang kita miliki. dan yang harus
kita lakukan adalah kita tidak perlu membuat orang lain merasakan hal
buruk yang pernah kita rasakan (karna kita tahu pasti tidak enaknya)
karena bayangkan saja bila anda membuat orang lain merasakan hal buruk
yang sama dan orang lain tersebut melakukan hal yang sama pada orang
lain lagi dan orang lain lagi akan melakukannya pada orang yang lainnya,
dst maka dunia ini hanya akan berisi kesakithatian, kebencian dan
keburukan yang tiada habisnya.

memang benar apa yang jason mraz katakan dalam lirik “life is wonderful”
bahwa

it takes a good to make it hurt
it takes some bad for satisfaction
it takes a cold to know the sun
it take the one to have the other
it takes the dust to have it polished
it takes a lost before you found it
it takes a hole to make a mountain

yg mana memang membutuhkan satu hal untuk mendapatkan hal yang lain..
keep on living this wonderful life..